Jumat, Februari 27, 2009

Mari Berteologi

Teologi Kejadian - Maleakhi


TEOLOGI KEJADIAN
Teologi kejadian dipelajari dalam 3 tingkat. Pertama: berpusat pada beritanya, kedua: menekankan teologinya dalam Kanon PL dan ketiga: melihat teologinya dari perspektif PB. Struktur kitab Kejadian adalah sebagai berikut:
1:1 – 11:26 Pendahuluan (Sejarah Mula-mula)
11:27 – 32 Transisi (silsilah)
12:1 – 25:11 Ancaman (Lingkaran Abraham)
24:12 – 18 Transisi (Silsilah)
25:19 – 35:22b Ancaman (Lingkaran Yakub)
35:22c – 36:40 Transisi (silsilah)
37:1 – 46:7 Ancaman (Lingkaran Yusuf)
46:8 – 27 Transisi (silsilah)
46:28 – 50:26 Resolusi (tinggal di Mesir)
Jika ingin menetapkan Teologia Kejadian harus mengambil kerangka naratif. Inti dari naratif itu adalah teologia dari pimpinan dan pemeliharaan Ilahi. Kepentingan teologis dari naratif-naratif ini bagi orang Israel yang mula-mula secara khusus orang Israel di Mesir.
Refleksi teologis pada kejadian terdapat dalam kitab Pengkhotbah yang termasuk renungan-renungan pada kondisi manusia setelah kejadian. Teks-teks syairnya juga merefleksikan doktrin penciptaan. Kitab Kejadian menceritakan kepada komunitas tentang asal-usul bangsa Israel, mengapa mereka berada di Mesir dan masa depan apakah yaang dijanjikan Allah kepada mereka?

TEOLOGIA KELUARAN
Cara yang terbaik untuk mendekati teologia kitab ini adalah dimulai dari perkembangan literarinya yaitu Allah yang melepaskan orang-orang Israel dari penindasan Mesir. Tema-temanya melibatkan pembebasan, perjanjian dan kehadiran. Beberapa aspek teologis dalam kitab Keluaran:
1. Teologia Yahweh.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dinyatakan oleh Yahweh sehingga Firaun, Orang-orang Mesir, Musa dan umat Israel menyaksikan kualitas nama itu. Yahweh adalah nama dari Allah Israel dengan arti yang penuh bagi mereka.
2. Teologia Kuasa Allah.
Yahweh menyatakan kuasa dalam melawan Firaun dan pemeliharaan Allah bagi Israel menunjukkan kuasa-Nya.
3. Teologia Kekudusan.
Kualitas moral memberi contoh akan Allah yang kudus.
4. Teologia Kesetiaan.
Allah setia pada janji-janji-Nya yang dinyatakan kepada Musa dan umat Israel.
5. Teologia Keselamatan.
Allah bertindak menyelamatkan orang Israel dari perbudakkan Mesir. Allahlah yang memprakarsai keselamatan itu.
6. Teologia kehadiran.
Kehadiran Allah dinyatakan dalam instruksi-instruksi khusus kepada Musa, orang Israel menyaksikannya dalam badai di Gunung Sinai. Kehadiran Allah didemonstrasikan dengan dibangunnya “Kemah Suci” yang menyatakan kehadiran Allah di tengah-tengah umat Israel.

TEOLOGIA IMAMAT
Teologi Imamat dapat dipahami melalui kopsep: pertama, kudus lawan biasa (berhubungan dengan status orang, tempat dan benda) kedua, tahir lawan najis (persoalan konsdisi apapun statusnya) dan ketiga, penebusan (prosedur untuk menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran).
Struktur teologis internal dari kitab ini digambarkan dalam 3 topik utama:
1. Pendamaian/penebusan.
Pada hari Pendamaian kekudusan dan kemurnian kemah suci/bangsa dilihat. Pada hari itu ada lima korban dan korban-korban itu secara khusus untuk “mendamaikan.”
2. Kekudusan dan kemurnian Kemah Suci.
Hari raya Pendamaian Tahunan bertujuan untuk menyucikan/menguduskan Kemah Suci, keimaman dan jemaah pada tahun berikutnya. Tekanannya di sini adalah kemurnian fisik karena hukum-hukum kemurnian fisik menyatakan kehadiran fisik dari Tuhan di Kemah Suci.
3. Kekudusan dan kemurnian Nasional.
Orang Israel tidak diperbolehkan memiliki ilah-ilah lain, ada tiga hal yang dipentingkan di sini yaitu kesetiaan nasional kepada Tuhan, tempat kudus yang nasional dan ketaatan/ibadah sabat nasional.

TEOLOGIA BILANGAN
Teologia Bilangan menekankan interaksi antara Allah yang Maha Kuasa dan umat-Nya sebagai penerima-penerima belakangan dari aturan-aturan perjanjian. Tema teologis yang dikembangkan dalam PB adalah dosa dan ketidakpercayaan, khususnya pemberontakkan, menerima penghukuman Allah. Tetapi dosa dan pemberontakan tidak akan mengalihkan tujuan-tujuan Allah.

TEOLOGIA ULANGAN
Unsur teologia ulangan ialah Yahweh, Raja yang Agung dan pemrakarsa perjanjian. Di dalam kitab ini Allah menyatakan diri-Nya dalam tindakan-tindakan, teofani dan kata. Tema yang lain dalam kitab ini adalah berhubungan dengan penerima perjanjian yang diprakarsai oleh Yahweh yaitu umat Israel dan yang lain tentang perjanjian itu sendiri baik bentuk maupun sisanya.

TEOLOGIA YOSUA
Ada 4 tema teologis yang muncul dalam penjelasan akan Yosua dalam kitab Pentateukh: pengutusan Ilahi Yosua sebagai pemimpin Israel, kepemimpinan militernya, pembagian tanahnya dan perannya dalam perjanjian antara Israel dan Allah. Empat tema yang sama ini muncul dalam kitab Yosua yaitu:
1. Pengutusan dari seorang pemimpin baru. Yosua adalah seorang pemimpin yang ditunjuk Allah untuk mengantikan Musa setelah kematiannya.
2. Perang suci dan pembinasaan orang Kanaan. Kepemimpinan militer Yosua terlihat jelas di mana Allah mengijinkan pembantaian terhadap orang-orang Kanaan.
3. Negeri sebagai warisan atau milik pusaka.Yosua mengadakan pembagian tanah atas orang-orang Israel dan warisan tanah ini membentuk kekayaan material dari keluarga-keluarga Israel.
4. Perjanjian di antara Allah dan Israel.Yosua memimpin pembuatan perjanjian antara Allah dan umat Israel.

TEOLOGIA HAKIM-HAKIM
Kitab Hakim-hakim memiliki dua tema utama yaitu:
1. Kondisionalitas lawan Tidak Berkondisionalitas: Kasih Karunia lawan Hukum.
Artinya bahwa kitab ini menekankan kedua-duanya, komitmen Allah yang penuh kasih karunia kepada bapa-bapa beriman, janjinya untuk memberikan tanah, dan fakta bahwa untuk tinggal di tanah itu dikondisi/diisyaratkan dengan ketaatan.
2. Pemerintahan Allah atas Umat-Nya.
Kitab Hakim-hakim menjelaskann kepemimpinan yang melibatkan para hakim (Otniel, Debora, Gideon, Yefta, Simson, dll) tidak akan menjamin keamanan tanah bagi Israel. Warisan dari Israel yang bersatu yang ditinggalkan oleh Yosua sudah hancur ke dalam permusuhan golongan dan regional. Kondisi-kondisi yang mempromosikan kekacauan agamawi dan politis inilah yang membutuhkan jenis kepemimpinan yang berbeda. Kepemimpinan Allahlah yang dibutuhkan di sini.

TEOLOGIA RUT
Tema utama dalam kitab Rut adalah kasih karunia di mana Allah memberkati Rut dengan seorang anak dan garis keturunan yang penting yaitu garis keturnan Daud.
Penderitaan-penderitaan di Moab yang dialami tidak menjadikan Rut meninggalkan Naomi dan Allahnya tetapi kasih Rut kepada Naomi menyebabkannya untuk berketetapan hati melayani Allah. Rut memungut jelai di ladang Boas yang masih terikat dengan kekeluargaan sehingga Rut Rut bermohon untuk membentangkan sayapnya/permohonan pernikahan dan Boas dengan bahagia memenuhi permohonan tersebut dengan alasan-alasan sebagai berikut:
1. Rut sudah memilih untuk mengenapi kewajiban-kewajiban keluarga negerinya yang baru.
2. Rut memilih Boas dari pada laki-laki yang lebih muda.
3. Rut secara umum di kenal di kota sebagai “wanita terbaik.”
Silsilah Obed menyatakan bahwa Yahweh secara kemahakuasaan-Nya memelihara keluarga-keluarga yang benar di sepanjang masa-masa kemurtadan yang besar di antara orang-orang Israel, keluarga itu adalah garis keturunan Daud.

TEOLOGIA I DAN II SAMUEL
Pandangan teologis yang mendominasi kitab ini diungkapkan dalam perjanjian Sinai. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan orang-orang /nasional Israel terletak dalam cakupan dari kendali kemahakuasaan Allah.
Konsep-konsep dari jabatan raja dan perjanjian memberikan pembagian empat kali lipat dari isinya yaitu:
1. Jabatan raja seperti dimohonkan umat adalah penolakan perjanjian.
2. Jabatan raja seperti yang diberikan oleh Samuel adalah konsisten dengan perjanjian.
3. Jabatan raja Saul gagal untuk menyesuaikan kepada perjanjian yang ideal.
4. Jabatan raja Daud tidak sempurna, namun representasi yang benar dari perjanjian yang ideal.
Peran nabi dalam pemerintahan sangat menonjol, nabi-nabi tidak akan takut untuk memanggil pertanggung jawaban raja-raja Israel dan Yehuda, apabila mereka menyimpang dari perjanjian. Para nabi adalah penjaga Theokrasi dan karena itu berfungsi terutama pada pusatnya yaitu istana raja. Makna tabut adalah lambang dari kehadiran Allah ditengah-tengah mereka.

TEOLOGIA I DAN II RAJA-RAJA
Tekanan teologis kitab raja-raja adalah makna politis dari para pemimpin dan konstribusi agamawi mereka.. Hal-hal yang terlihat di dalam kitab ini adalah:
1. Hukuman Allah.
Penulis memberikan penjelasan sejarah yang menunjukkan bahwa tragedi mereka adalah hasil dari hukuman Allah bukan kelemahannya.
2. Pengantian Daud.
Kitab ini mencatat hari-hari terakhir Daud dan pengantiannya, yaitu Salomo.
3. Bait Allah dan Yerusalem.
Bait Allah di Yerusalem adalah satu-satunya Bait Allah sebagai tempat kudus dari pilihan Allah.
4. Nubuatan dan pengenapan.
Menempati posisi utama selama periode raja-raja. Firman yang dibicarakan para nabi dianggap setingkat dengan dalam otoritas dengan Taurat yang disinggung terus menerus oleh para nabi.
5. Kriteria bagi hukuman Monarkhis.
Penulis meninggikan oposisi kepada ibadah-ibadah Kanaan dengan posisi sentral iman kepada Yahweh.
6. Janji Daud.
Kepercayaan pada perjanjian Daud adalah jaminan stabilitas dan pemeliharaan keturunanya akan terus berlangsung.
7. Teologi sejarah.
Penulis memandang karyanya dalam konteks sejarah keselamatan Israel sebagai sejarah yang berkesinabungan dari suku-suku yang bersekutu yang mewujudkan hubungan perjanjian mereka dengan Yahweh.

TEOLOGIA I DAN II TAWARIKH

Tawarikh mengilustraikan secara lengkap kemakmuran dan kesuksesan Israel merupakan berkat-berkat Allah, malapetaka-malapetaka Israel akibat dari ketidaksetiaan Istrael dan pemuliahan dari generasi ke generasi terjadi dengan sungguh-sungguh. Pokok-pokok utama kitab Tawarikh:
1. Kerajaan Daud.
Raja-raja keturunan Daud memegang tanggung jawab utama untuk menetapkan dan memelihara ibadah yang benar kepada Yahweh.
2. Ibadah kepada Yahweh dan Keimaman Lewi.
Keimaman orang Lewi berjalan bersama-sama dengan kerajaan Daud dalam memelihara bentuk-bentuk yang benar untuk mencari Yahweh , yang memelihara hubungan yang benar dengan Allah.
3. Semua Orang Israel. Ungkapan “semua orang Israel,” mengacu kepada semua orang Israel. Umat sebagai satu kesatuan dikenakan pertanggung jawaban.
Pandangan dunia Tawarikh adalah suatu gambaran realita. Berita Tawarikh, memanggil komunitas orang percaya kepada hubungan yang benar dengan Yahweh dan menawarkan kepada mereka pengharapan akan berkat.

TEOLOGIA EZRA
Kemahakuasaan dan karya-karya Allah dalam kitab ini nyata jelas. Ia membangkitkan raja-raja dan memberikan kepada mereka otoritas, Ia juga mampu mengugah hati mereka sehingga mereka melakukan perintah-Nya.
Allah adalah imanensi yang menguatkan Ezra untuk melakukan pekerjaannya. Kepemimpinan dan pelayanan Ezra, ia membawa umat-Nya dalam perjalanan yang berbahaya, mengumpulkan persembahan sukarela bagi tempat penyembahan Allah dan ia menyisihkan para pemimpin untuk menolong di dalam tugasnya. Gaya kepemimpinannya sama dengan Musa, ketika dipertemukan dengan krisis ia jatuh tersungkur di hadapan Tuhan.

TEOLOGIA NEHEMIA
Doktrin Allah dalam kitab Nehemia adalah Allah itu agung, kuat, berkuasa, ajaib dan penebus. Penekanannya bahwa pada kemurahan, kasih karunia dan rahmat. Kitab Nehemia berisi tentang doa Nehemia, karena ia menyadari ada waktu-waktu doa yang terus menerus panjang dan waktu-waktu bagi kerja keras dan doa yang singkat.
Masalah-masalah etika yang timbul, tentang piutang , perpuluhan yang tidak dibayar, pelanggaran hari Sabat dan masalah pernikahan. Yerusalem adalah kota yang penting dan suci. Dalam kitab ini diakui juga bahwa raja-raja dan para pemimpin adalah pemberian Allah dan Ia berhak menarik berkat dari kerajaan yang Ia berikan..

TEOLOGIA ESTER
Kitab ini kelihatannya bersifat antroposentris terlepas dari puasa tidak ada secara khas praktek-praktek agamawi atau konsep-konsep tentang Allah, doa, perjanjian, korban-korban, Bait Allah, tanah perjanjian, juga sifat-sifat seperti kasih, kebaikan, rahmat dan pengampunan sama sekali tidak disebut.
Tujuan lain dari kitab ini ialah memberikan dasar-dasar historis dari makna ibadah bagi perayaan Purim. Dalam kitab ini tanggung jawab manusia sangat menonjol tetapi tidak diasingkan dari karya Allah. Ester dan Mordekhai ditempatkan secara providensia oleh Allah untuk bertindak demi kepentingan umat.

TEOLOGIA AYUB
Tujuan utama kitab ini adalah untuk menunjukkan hubungan yang benar antara Allah dan manusia di dasarkan pada kasih karunia yang maha kuasa dan respon manusia akan imandan kepercayaan yang bersifat tunduk. Doktrin Allah dalam pandangan manusia adalah sebagai berikut:
1. Menurut teman-teman.
Elifas mengakui bahwa Allah melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan tidak mudah dimengerti dalam mengatur dunia. Bildad menekankan bahwa Allah adalah adil tidak menolak orang yang tidak bersalah dan menghukum orang jahat. Zofar, Allah itu bijaksana dan tidak mudaah dipahami.
2. Pandangan Ayub.
Allah maha kuasa, peduli kepadanya dan keluarganya, tetapi ia juga percaya bahwa allah berpaling dan menentangnya. Ayub juga setuju pada teman-temannya Allah adalah pencipta yang maha kuasa dan penguasa yang sudah melakukan perkara-perkara yang tidak dapat diselidiki.
3. Pandangan Elihu.
Allah itu maha kuasa tetapi tidak membalikkan keadilan, imanen, adil, pemimpin yang tidak memihak.
Tuhan menunjukkan kendalinya yang bijak dan maha kuasa atas hal-hal yang dipertimbangkan oleh manusia sebagai yang bersifat kacau atau jahat. Tujuan kitab ini melibatkan pengagalan dogma retribusi yang berasumsi adanya hubungan otomatis di antara kemakmuran material dan fisikal seseorang dan kerohaniannya. Kitab ini juga menolak kesimpulan bahwa Allahwajib untuk memberkati manusia jika ia taat.
Setan tidak dapat mengenakan penderitaan tanpa ijin Allah yang nyata, orang-orang percaya dapat menemukan kekuatan dari jaminan bahwa Allah denga berdaulat membatasi kegiatan setan yang jahat.

TEOLOGIA MAZMUR
Kitab Mazmur adalah koleksi yang cukup besar dari syair-syair musik dan doa-doa dari pengarang dan bentuk yang beraneka ragam. Aspek-aspek yang beraneka ragam dari ibadah yang disebut untuk tipe-tipe yang berbeda dari Mazmur, macamnya:
Mazmur-mazmur Keluhan.
Mazmur ini memberikan individual atau komunitas alat untuk berbicara kepada Allah dalam situasi-situasi kesesakkan.
Mazmur-mazmur Ucapan Syukur.
Mazmur ini disusun untuk merayakan jawaban Yahweh akan keluhan-keluhan dan kelepasan dari para pemohon.
Mazmur Pujian.
Mazmur ini berpusat pada pujian akan Yahweh karena kemuliaan dan kedaulatan-Nya dan kemurahan hati dalam bidang-bidang ciptaan, sejarah dan peristiwa-peristiwa manusia.
Mazmur-mazmur Raja.
Mazmur ini berbicara secara teknis, tidak membentuk tipe mazmur yang khas karena mazmur-mazmur ini dapat digabungkan dengan ketiga mazmur yang telah disebutkan di atas.
Mazmur-mazmur Hikmat.
Mazmur ini menyatakan bentuk-bentuk dan teknik-teknik gaya bahasa yang umumnya dipakai dalam literatur hikmat.
Mazmur Messianik.
Mazmur ini merefleksikan yang ideal dari pemerintahan Yahweh yang universal melalui pelaksanaan dari calon yang diurapi dan dipakai dalam kerajaan baru untuk mencatat rentetan kejadian-kejadian dan menjelaskan peran Yesus dalam mewujudkan Kerajaan Allah.

TEOLOGIA AMSAL
Teologi kitab Amsal terdiri dari lima aspek yaitu:
1. Allah secara tetap menstrukturkan antara dunia dan masyarakat.
2. Allah menyatakan struktur sosial melalui kitab ini.
3. Struktur sosial terdiri dari hubungan yang merumitkan perbuatan dan tujuan akhir.
4. Ketaatan pada struktur yang ditetapkan Tuhan adalah persoalan hati dan secara kuat bersifat efektif.
5. Perkataan-perkataan adalah kuat efektif/berguna dalam membentuk hati orang muda.

TEOLOGIA PENGKHOTBAH
Ada berbagai pandangan tentang teologi kitaab ini, tetapi pembacaan yang paling wajar akan memperhitungkan akan hadirnya dua pembicara yaitu Qohelet dan orang bijak yang tak bernama. Teologi ini di bagi menjadi 2:
1. Teologi Qohelet (1:12-12:7).
Memakai pengulangan kata “sia-sia, “ semuanya adalah sia-sia.. Qohelet juga mengucapkan bahwa dunia dalam sia-sia pengertian dari penindasan yang ia lihat kemana saja ia berpaling. Berita teologis dari pembicaraan Qohelet adalah kehidupan adalah penuh kesulitan dan kemudian engkau mati.
2. Teologi kitab secara menyeluruh.
Suara yang membentuk kitab Pengkhotbah meneguhkan unsur-unsur utama dari agama PL. Hal ini mendukung hubungan yang benar dengan Allah yang diwujudkan sendiri dalam gaya hidup yang taat dan menyebutkan penghukuman yang akan datang dengan suatu motif.

TEOLOGIA KIDUNG AGUNG
Banyak penafsir yang menungkapkan tidak mungkin menjelaskan teologi Kidung Agung, karena nama Allah hanya muncul satu kali dan hal ini diperdebatkan. Jalan yang di pilih ialah menafsirkan dengan menekankan bahasa seksual yang jelas dari kasih manusia dalam kitab dengan mengalegorikan.
Kidung Agung melayani fungsi kanonik yang penting dengan bahasa eksplisitnya akan kasih. Kidung Agung juga harus di baca dalam konteks taman Eden, di mana seksualitas manusia pertama diperkenalkan. Allah mengaruniakan seksualitas kepada manusia pada waktu penciptaan itu sebagai berkat bukan kutuk.
Kidung Agung menjelaskan kekasih yang dikasihi bersukacitadalam masing-masing seksualitas yang lainnya di taman. Secara keseluruhannya dalam konteks kanon kitab ini dengan kuat menyampaikan hubungan yang kuat bahwa Israel bersukacita akan Allah.

TEOLOGIA YESAYA
Yesaya muncul pada saat yang kritis dalam sejarah Yehuda dan memproklamirkan penghukuman, tetapi Yesaya dengan jelas juga menyatakan bahwa pengharapan bahwa bangsa itu akan berpaling kembali kepada Allah dan tidak akan mengalami penghukuman.
Teologi yang penting dalam bab I adalah Yahweh dan manusia.Yahweh bersifat panjang sabar dan penuh rahmat tetapi Ia harus menghukum dosa, sedangkan manusia bersifat memberontak atau menentang Allah.
Allah akan membawa kehancuran dan penghukuman kepada umat-Nya yang memberontak, sehingga umat itu pada akhirnya akn berpaling kepada Allah. Janji restorasi atau pemulihan akan dinyatakan jika umat-Nya bertobat..

TEOLOGIA YEREMIA
Teologi Yeremia ditarik dari observasi struktur kitab, jenis literaturnya, tradisi-tradisi sebagai sumber, perbendaharaan kata, karakter-karakter dan agenda waktu yang agamawi atau sosial.
Allah Israel adalah murah hati tetapi adil, Allah senang akan kasih yang setia, keadilan dan kebenaran tetapi manusia memberontak dan meninggalkan jalan-jalan Tuhan, sehingga Allah akan bertindak dengan marah dan hebat. Peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat diujudkan dalam gambaran-gambaran grafis dari penghancuran yang segera datang atas Yehuda oleh kekuatan-kekuatan musuh.
Kesetiaan akan perjanjian dinyatakan dalam ketaatan, umat Allah sudah tidak taat lagi. Secara singkat, Israel dan Yehuda sudah menghancurkan perjanjian dan akibat-akibatnya akan segera muncul Trio malapetaka yaitu: pedang, kelaparan dan tulah akan segera terjadi. Tekanan teologis yang utama adalah keadilan. Umat Allah bebas memilih tetapi harus bertanggung jawab, tetapi mereka memilih jalan ketidaktaatan yang diakhiri dengan kehancuran.
Dalam bab-bab terakhir disoroti tentang keadilahAllah akan melakukan kebenaran dengan umat-Nya. Bila berbuat adil berarti memperhatikan orang tertindas, kemudian Allah dengan penuh kesetiaan kepada keadilan sudah mengambil tindakan karena Israel tidak taat lagi. Di masa datang Allah akan mendirikan cabang yang benar yang akan melakukan apa yang adil dan benar di negri itu.

TEOLOGI RATAPAN
Teologi dalam kitab ini dapat dilihat jelas dari penglihatan akan bentuk, genre, tradisi, situasi, dan karakter (tokoh). Rasa sakit akan penderitaan menunjukkan bahwa Allah hadir dalam penderitaan. Allah adalah pemimpin dan juru selamat, jadi harapan pada penebusan yang didasarkan pada kesetiaan Allah. Kutukan-kutukan menentang musuh-musuh dan serangkaian doa-doa dari pertobatan adalah dua segi dari harapan itu. Amarah Allah dilihat secara metafor. Tidak ada usaha yang dibuat untuk mendamaikan amarah Allahdan belas kasihan Allah. Namun belas kasihan adalah tidak kurang dari karateristik Allah dari pada marah.

TEOLOGIA YEHEZKIEL
Tugas Yehezkiel menyatakan bahwa pertolongan tersebut pasti gagal, sementara pada waktu itu ia meyakinkan mereka bahwa Allah sendiri tidak gagal. Visinya menunjukkan pada mereka bahwa bukanlah Yahweh terlalu kecil namun Ia adalah terlalu besar. Yahweh sebagai Tuhan atas semua, hakim atas semua termasuk Yerusalem. Singkatnya, kuasa dan otoritas Allah berarti bukan Yerusalem tidak terkalahkan tetapi hal itu dihukum. Yehezkiel menggunakan bahasa yang paling berani.
Yehezkiel mengucapkan dengan jelas prinsip-prinsip tertentu dari penghukuman Ilahi dan tanggung jawab manusia dan ia mengoreksi kesalahpahaman rekan-rekannya. Yehezkiel dengan tulisannya melukiskan pembelokkan dan kelancangan dari kemurtadan. Akibat kemurtadan ialah Allah tidak menunjukkan belas kasihan.
Bagi Yehezkiel kedaulatan Allah merupakan dasar bagi harapan Yerusalem. Kehancuran Yerusalem tidak berarti Allah gagal atau janji-janji-Nya sudah berakhir, tetapi Yehezkiel kemudian membentangkan tiga aspek akan harapan dari pemuliahan yaitu: a) Yehezkiel memberikan visi bahwa Allah tidak terikat dengan batasan-batasan manusia dan bangsa yang mati itu akan dihidupkan lagi, b) Yehezkiel berjanji bahwa Allah akan menarik bersama-sama umat-Nya dan memberikan kepada mereka hati yang taat sehingga mereka tidak akan melarikan diri dari Dia, c) Yehezkiel berjanji bahwa Daud akan menjadi pemimpin yang setia selama-lamanya.

TEOLOGIA DANIEL
Kitab Daniel adalah kitab PL satu-satunya yang ditulis dalam bahasa apokaliptis. Penekanannya adalah kedaulatan Allah. Tekanan akan kedaulatan Allah ini secara wajar membawa berikutnya kepada dua tema dari kitab ini yaitu pemberontakan dan kesombongan manusia menghancurkan diri sendiri dan umat Allah pada akhirnya akan sukses karena bersama Dia mereka tidak pernah akan gagal.
Peran Anak Daud adalah tema sentral di antara nabi-nabi Israel. Israel tidak pernah melupakan janji Allah untuk memberikan benih dari raja-Nya yang ideal untuk memerintah selamanya di tahta Yerusalem.
TEOLOGIA HOSEA
Teologi utama yang dikembangkan adalah konsep akan pengetahuan Allah. Hosea memakai konsep ini untuk menunjukkan luasnya hubungan Allah dengan umat-Nya yang sifat timbal balik. Eskatologi Hosea dibangun atas hubungan perjanjian sebagaimana dilayani oleh Tuhan yang berdaulat. Hosea menyatakan pemulihan seperti sasaran yang direncanakan Allah dalam pengertian pertobatan Israel. Pemulihan tergantung dari pengakuan yang sejati dan pertobatan. Hosea memvisikan tunangan baru dan hubungan yang baru yang akan menghasilkan buah perjanjian yang sejati akan kebenaran, keadilan, kasih, belas kasihan dan pengetahuan.
Singgungan pada hubungan yang baru yang dipulihkan demikian kuat dilukiskan dengan pernikahan Hosea dan dengan nama-nama anaknya yang secara efektif seimbang pada akhir kitab, yang menyertakan penghukuman Allahdalam ukuran kasih dan rahmat-Nya. Umat ditantang untuk memahami ibahwa keselamatan mereka hanya ada di dalam Allah.

TEOLOGIA YOEL
Teologi Yoel tidak tersusun secara sistematis, tema-temanya adalah sebagai berikut:
1. Allah.
Allah adalah Tuhan Israel dan Hakim dari seluruh bangsa.
2. Umat Allah.
Tuhan mempunyai hubungan yang khusus dengan orang-orang Yerusalem dan Yehuda, mereka adalah umat-Nya
3. Hari Tuhan.
Kedekatan yang nyata dari Hari Tuhan dijelaskan sebagai penyingkapan waktu dari perspektif nabi.
4. Dosa dan pertobatan.
Dengan jelas Yoel mengaku dosa-dosa dari bangsa-bangsa dan pertobatan yang benar harus berasal dari hati yang tulus yang berisi pembalikkan kepada Tuhan dan kepada standar-standar hidup.
5. Keselamatan.
Allah menanggapi pertobatan umat dan memulihkan keadaan material mereka.
6. Roh Kudus Allah.
Pemberitaan Yoel akan pencurahan Allah akan Roh-Nya dapat dianalisa dalam 3 aspek: a) tingkatnya, berbicara pada pencurahan yang lengkap atau paling tidak berkelimpahan, b) Penerimanya, putera-putera dan puteri-puterimu, ini mengacu kepada semua manusia tanpa dibedakan, c) Hasilnya, para penerima akan bernubuat dan memiliki mimpi-mimpi, visi-visi.

TEOLOGIA AMOS
Amos membicarakan ucapan-ucapan Yahweh, Allah Israel kepada umat dalam konteks khusus, bahwa penghukuman atas mereka akan terjadi. Hal-hal yang dibicaraka dalam kitab ini ialah:
1. Yahweh.
Tiga gambaran yang paling menonjol ialah tentang: kedaulatan, keadilan dan kasih karunia-Nya.
2. Israel.
Amos menegaskan Israel adalah pilihan Allah , dasar penghukumannya ialah ketidaksetiaannya kepada Yahweh.
3. Bangsa-bangsa.
Selain Israel, Amos juga membicarakan tentang bangsa-bangsa yang mengitari Israel akan hukuman Yahweh karena ketidaktaatan mereka.
4. Penghukuman.
Yahweh menghukum israel dan bangsa-bangsa karena pelanggaran-pelanggaran perjanjian yang berulang kali dan sengaja.
5. Pengharapan dan Pemulihan.
Berita Amos secara luas adalah berita yang suram namun tidak demikian eksklusif.
Ada 2 tema utama yang membicarakan tentang pengharapan dan pemulihan. Yaitu: pertama, pada awalnya disinggung kembali ke masa emas dari sejarah Israel. Kedua, pembalikkan dari kutuk-kutuk perjanjian
TEOLOGIA OBAJA
Nubuat tentang penghukuman bangsa Edom karena kesombongannya. Respon penghukuman ini menunjukkan oposisi kepada Allah. Dari bangsa Edom beralih ke seluruh dunia. Edom merupakan contoh dari Allah yang pada akhirnya memanggil seluruh bangsa untuk memperhitungkan tindakan-tidakan mereka.Sebagaimana hari penghukuman datang kepada Edom hari Tuhan yang bersekala lebih luas akan membawa penghukuman bagi seluruh bangsa.

TEOLOGIA YUNUS
Kitab Yunus kadang membinggungkan karena belas kasihan Allah kadang-kadang diijinkan kepada orang-orang yang kelihatannya tidak layak menerimanya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam kitab Yunus ini:
1. Allah.
Allah mengendalikan total akan kekuatan-kekuatan alam, menunjuk penghuni-penghuni luas untuk melaksanakan kehendak-Nya, Allah adalah pencipta dan pemelihara, tidak ada jalan untuk melarikan diri dari pencipta, Allah berdaulat dan pengasih.
2. Manusia.
Semua manusia dan mahluk-mahluk adalah ciptaan Allah dan sudah menjadi sifat manusia untuk berusaha mendapatkan keselamatan dengan perbuatan-perbuatan.
3. Etika.
Dalam kitab ini pencabutan kehidupan adalah suatu pilihan terakhir, namun setiap langkah yang mungkin, harus diambil untuk memelihara kehidupan.
4. Keselamatan.
Keselamatan adalah milik Allah. Allah bersedia menerima pertobatan yang tulus.

TEOLOGIA MIKHA
Teologi Mikha mewakili kedua aspek dari perjanjian Tuhan dengan Israel yaitu: Tuhan akan menghukum umat perjanjian-Nya untuk dibuang keluar dari tanah berkatjika mereka gagal mentaati hukum-Nya yang benar, tetapi Ia akan selalu memelihara sisa yang benar dan Ia akan memberikan negeri yang sudah dijanjikan-Nya setelah pembuangan dan melalui mereka Allah akan memberkati bangsa-bangsa.

TEOLOGIA NAHUM
Nahum membawa generasinya suatu berita dari Allah tentang hubungan dengan umat-Nya. Allah adalah panglima perang yang datang untuk membebaskan umat-Nya dari dominasi yang menindas dan pada waktu lain sudah menunjukkan belas kasihan ke arah kota itu, namun kini adalah merupakan waktu bagi penghukuman dari musuh-musuh Allah dan keselamatan dari umat-Nya.
Nahum juga menyatakan Allah sebagai panglima perang yang berperang bagi umat-Nya, jika dihubungkan dengan PB, Yesus menguatkan gereja untuk untuk melawan kejahatan pada masa kini dan jika dihubungkan dengan kitab Wahyu maka Yesus akan datang lagi pada akhir jaman untuk mengakhiri semua kejahatan.

TEOLOGIA HABAKUK
Habakuk menghadapi kekerasan dan ketidakadilan dari raja Yoyakim dan serangan gencar dari Babel. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan teologi Habakuk:
1. Allah.
Karya-karya Allah tidak dapat dipahami (mempesonakan dan kadang-kadang menakutkan), Allah adalah kekal dan imoral, tidak dipengaruhi oleh usia.
2. Manusia.
Manusia mudah menjadi keras, Impusif (bersifat didorong oleh perasaan) dan tidak adil, tamak cenderung menyembah kekuatan lain , rapuh tidak dapat digantungkan dan cenderung menghancurkan diri sendiri (destruktif).
3. Keselamatan.
Orang benar akan hidup oleh imannya.
4. Etika.
Ketamakan yang tidak pernah puas hanya membawa kepada frustasi.
5. Eskatologi.
Akan ada suatu hari ketika bumi akan dipenuhi oleh pengetahuan akan kemuliaan Allah seperti air menutupi lautan, ini adalah sasaran terakhir dari semua karya Allah.

TEOLOGIA ZEFANYA
Zefanya artinya Yahweh sudah menyembunyikan atau melindungi. Kesadaran Yahwenismenya adalah jelas dari panggilannya yang nyaring akan penghukuman. Hari Tuhan ditunjukkan sebagai bersifat internasional dan bukan sekedar lokal, oleh karena penghukuman akan jatuh atas bangsa-bangsa lain.Nama ilahi Yahweh bermakna ganda yaitu: nubuatan-nubuatan penghukuman dan pengharapan.

TEOLOGIA HAGAI
Kitab ini berisi singkat tetapi keras, berita-berita Hagai menjangkau hati dari sisa orang Yahudi dan umat dengan taat menanggapi panggilannya untuk menyelesaikan Bait Allah. Berita-berita tersebut ialah:
1. Penghukuman dan berkat.
2. Kehadiran Allah dengan Umat-Nya.
3. Messias yang akan datang.
4. Goncangnya bangsa-bangsa.

TEOLOGIA ZAKHARIA
Allah menginspirasikan Zakharia untuk bernubuat dalam menyelesaikan proyek pembangunan Bait Allah. Ada beberapa tema-tema teologis yang terdapat dalam kitab ini:
1. Gedung bagi Kristus.
Untuk menegakkan mereka sendiri di negeri itu orang-orang Yahudi harus membangun kembali Bait Allah dan memulihkan keimamam dan juga pemerintahan.
2. Ibadah.
Zakharia menekankan pentingnya ibadah dengan mempersembahkan korban-korban.
3. Kemahakuasaan Allah.
Allah akan menghukum bangsa-bangsa yang melukai umat-Nya.
4. Providensia.
Allah akan memberkati umat-Nya dengan kemakmuran karena ketaatan mereka dalam membangun kembali Bait Allah.
5. Setan.
Zakharia 3 adanya pengadilan surgawi dimana Yosia, imam besar berdiri dan dituduh oleh tokoh yang dikenal sebagai setan atau musuh.
6. Dosa, penyucian dan keselamatan.
7. Etika.
Zakharia menyoroti pentingnya bertindak dengan adil dan memperlakukan mereka dengan kebaikan dan rahmat, serta peringatan untuk tidak memperlakukan umat pilihan Allah karena mereka biji mata Tuhan.
8. Persiapan bagi Injil.
Zakharia mengharapkan hari ketika pintu keselamatan akan dibukakan kepada orang-orang non Yahudi.
9. Pneumatologi.
Zakharia mengajarkan untuk tidak bergantung kepada kekuatan sendiri karena Allahla yang menyelesaikan kehendak-Nya melalui Roh.
10. Messianisme.
11. Eskatologi.

TEOLOGIA MALEAKHI
Nama “Maleakhi” berarti “utusanku.”. Ada beberapa hal yang perlu dilihat dalam kitab ini yaitu:
1. Kasih Allah bagi Israel.
Allah tidak pernah akan melupakan perjanjianNya dan meninggalkan umat.
2. Karakter Allah.
Allah tidak pernah berubah, suci, adil dan benar.
3. Dosa imam dan umat.
Dosa para imam ialah mempersembahkan hewan yang cacad, mencemooh ibadah.
Umat secara umum bersalah akan penindasan dan imoralitas dan perceraian menjadi meluas tersebar dan penyembahan berhala.
4. Jasa-jasa akan iman dan takut akan Tuhan.
Mereka yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan nama-nama mereka akan dicatat dalam gulungan dan akan diberikan jasa secara benar.
5. Utusan Tuhan.
Secara normal nabi atau imam disebut utusan.
6. Messias yang akan datang.
Pasal 3:1 utusan kedua adalah utusan dari perjanjian yang dikenal dengan Tuhan yang engkau cari.
7. Hari Tuhan.
Dalam kitab ini aspek penghakiman ditekankan dalam nama Hari Tuhan dimana dikenal dengan hari yang menakutkan yang mana orang-orang jahat akan dibakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar