Jumat, Maret 20, 2009

Kitab Nehemia

Judul bahasa Ibrani dari kitab ini adalah nehemyah, yang berarti penghiburan dari Tuhan. Judul ini sesuai dengan bagian pembukaan kitab yang namanya Nehemia, yang menjadi tokoh utama dalam kitab ini. Dalam septuaginta kitab ini merupakan gabungan dari dua kitab, yaitu kitab Ezra dan Nehemia. Oleh karena itu, ktab ini diberi nama Esdras deutron (kedua esdras), yang dalam bahasa Latin disebut liber secundus esdrae, yang kemudian dipandang perlu untuk dipisahkan dari kitab Ezra.[1] Pada abad ke 3 A.D oleh Origen kedua kitab tersebut dipisahkan. Pembagian kedua kitab tersebut kemuadian diteruskan dalam versi latin Vulgata.[2] Setelah dipisahkan kitab ini selanjutnya bernama Liber Nehemia (surat Nehemia).[3]
Masalah penulisan dan hubungan dengan antara kitab Ezra dan Nehemia juga kurang jelas karena urutan kronologis yang tepat belum dapat dipastikan. Tetapi kesimpulan yang gampang diterima adalah bahwa Ezra dan Nehemia adalah penulis kitab yang memakai nama mereka masing-masing dan bahwa mereka adalah orang yang hidup dalam periode yang sama.[4]
Sejarah PL diakhiri dengan kitab Nehemia, ketika orang buangan Yahudi diizinkan kembali ke negeri mereka setelah pembuangan di Babel dan Persia. Bersama dengan kitab Ezra, kitab ini mencatat sejarah dari tiga rombongan yang kembali ke Yerusalem.[5] Ezra meliput peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan dua rombongan pertama (538 SM; 457 SM), dan Nehemia mencatat aneka peristiwa selama kembalinya rombongan ketiga (444 SM). Sedangkan fokus kitab Ezra adalah pembangunan kembali Bait Suci, maka fokus kitab Nehemia adalah pembangunan kembali tembok Yerusalem.[6]
Kedua kitab menekankan pentingnya pemulihan rohani dan komitmen kepada Allah dan Firman-Nya. Nehemia, yang hidup sezaman dengan Ezra, melayani sebagai juru minuman Artahsasta I (raja Persia) ketika ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke Yehuda dari Babel dan Persia sedang dalam kesulitan dan tembok Yerusalem masih berupa puing. Setelah mendoakan keadaan Yerusalem, Nehemia diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem sebagai gubernur dan membangun kembali tembok-tembok kota.
Selaku pemimpin yang diilhami, ia mengerahkan orang-orang sebangsanya untuk membangun kembali seluruh tembok kota dalam 52 hari saja sekalipun terjadi pertentangan yang gigih. Nehemia menjadi gubernur selama 12 tahun; setelah kembali beberapa waktu ke Persia, ia menjadi gubernur Yehuda untuk masa bakti kedua (bd. Neh 2:1; Neh 13:6-7). Imam Ezra membantu Nehemia dalam memajukan kebangunan dan pembaharuan rohani di antara kaum sisa yang kembali; mungkin Nehemia membantu Ezra menulis kitab ini.
Kesesuaian kitab Nehemia dengan sejarah diperkuat oleh aneka dokumen kuno yang ditemukan pada tahun 1903 dan disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama Sanbalat (Neh 2:19), Yohanan (Neh 12:23), dan penggantian Nehemia sebagai gubernur sekitar tahun 410 SM.
[7]
Dalam penulisannya kitab ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melengkapi catatan sejarah pascapembuangan yang diawali dalam kitab Ezra, dan untuk menunjukkan apa yang dilakukan Allah demi kaum sisa melalui kepemimpinan yang saleh dari Nehemia dan Ezra selama tahap ketiga dari pemulihan pascapembuangan.
[8]
Berita yang dimuat dalam kitab Nehemia adalah Allah bermaksud untuk memulihkan atau memperbaharui apa yang sudah hilang dan membangun kembalu apa yang sudah hancur. Hal lainnya adalah persyaratan-persyaratan tugas yang sukses bagi Allah adalah doa, kepedihan dan ketetapan hati.
[9]
Secara umum dalam pasal 1-7 (Neh 1:1-7:73) mencatat peranan Nehemia sebagai gubernur dan pemimpin dalam membangun kembali tembok Yerusalem.[10] Pasal 1 (Neh 1:1-11) menyatakan dalamnya kerohanian Nehemia sebagai orang yang mengandalkan doa. Sementara melayani raja Persia, ia menerima berita mengenai keadaan Yerusalem yang menyedihkan dan mulai menaikkan doa syafaat secara sungguh-sungguh kepada Allah memohon Dia turun tangan demi kota dan penduduknya.
Pasal 2 (Neh 2:1-20) menguraikan bagaimana Allah menggerakkan Artahsasta untuk mengangkat Nehemia menjadi gubernur Yerusalem dan tibanya Nehemia di sana. Pasal 3-7 (Neh 3:1-7:1) mengisahkan kepemimpinan Nehemia yang tegas, bijaksana, dan tabah dalam mengerahkan penduduk Yerusalem untuk membangun kembali temboknya yang hancur hanya dalam 52 hari sekalipun terjadi perlawanan berat dari dalam dan dari luar kota itu. Hal ini berkitan dengan tema utama kitab ini yang membahas tentang pembangunan kembali Yerusalem.
Bagian kedua kitab ini menguraikan pemulihan rohani umat di Yerusalem di bawah pimpinan imam Ezra (pasal 8-10; Neh 8:1-10:39), dan beberapa persoalan nasional yang ditangani Nehemia (pasal 11-13; Neh 11:1-13:31). Hal yang utama dalam pembaharuan rohani itu ialah pembacaan Hukum Allah di hadapan umum, pertobatan dari dosa, dan suatu tekad baru oleh kaum sisa untuk mengingat dan memelihara perjanjian mereka dengan Allah.
[11]
Pasal terakhir mencatat beberapa pembaharuan yang dilaksanakan Nehemia sepanjang masa bakti kedua sebagai gubernur Yerusalem (pasal 3; Neh 3:1-32). Ada beberapa ciri khas yang terdapat dalam surat Nehemia, yaitu Kitab ini mencatat peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah PL orang Yahudi sebelum tiba masa intertestamental. Kitab ini memberikan latar belakang sejarah bagi Maleakhi, kitab PL terakhir, karena Nehemia dan Maleakhi hidup sezaman.
[12]
Nehemia adalah contoh yang bagus di Alkitab dari seorang pemimpin saleh dalam pemerintahan: orang bijaksana, berprinsip, berani, integritas tak tercela, iman yang kokoh, belas kasihan bagi yang tertindas, dan sangat berbakat besar dalam kepemimpinan dan organisasi. Sepanjang masa baktinya selaku gubernur, Nehemia tetap jujur, rendah hati, bebas dari keserakahan, mengorbankan diri, dan tidak tercela dalam kedudukan atau kuasanya.
Nehemia adalah salah satu contoh PL terkemuka dari seorang pemimpin yang mengandalkan doa (bd. juga Daniel). Tidak kurang dari 11 kali dikisahkan bagaimana ia memanjatkan doa atau doa syafaat kepada Allah (mis. Neh 1:4-11; Neh 2:4; Neh 4:4,9; Neh 5:19; Neh 6:9,14; Neh 13:14,22,29,31).
[13] Ia seorang yang melaksanakan tugas-tugas yang tampaknya mustahil karena ketergantungannya yang mutlak kepada Allah. Kitab ini dengan jelas menggambarkan bahwa doa, pengorbanan, kerja keras, serta kegigihan bekerja sama dalam mewujudkan visi yang diberi oleh Allah.
Kesimpulannya dalam hubungan dengan Perjanjian Baru Kitab ini mencatat penyelesaian semua langkah dasar dalam memulihkan Yudaisme pascapembuangan yang diperlukan bagi kedatangan Kristus pada permulaan zaman PB: Yerusalem dan bait suci dibangun kembali, hukum telah dipulihkan, perjanjian dibaharui, dan keturunan Daud tetap terpelihara.
Secara lahiriah, segala sesuatu siap untuk menerima kedatangan Mesias (bd. Dan 9:25). Zaman Nehemia berakhir dengan harapan kenabian bahwa Tuhan akan segera datang ke bait-Nya (bd. Mal 3:1). PB mulai dengan penggenapan penantian dan pengharapan pascapembuangan ini.




Kepustakaan

[1]Parlaungan Gultom, Analisa Perjanjian Lama: makalah mata kuliah Independent Study (Yogyakarta:STII, 1987), 135.

[2]Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, t.t), 110.

[3]Gultom, Analisa Perjanjian Lama: makalah mata kuliah Independent Study, 135.

[4]Green, Pengenalan Perjanjian Lama, 111.

[5]J. Hampton Keathley III, An Iintroduction to the Books of First and Second Kings dalam Biblical Studies Foundation Net Bible-Microsoft Internet Explorer.

[6]Ibid.

[7]Ibid.

[8]SABDA: Online Bible Versi Indonesia, Ver.2.0, Software Alkitab, Biblika dan Alat-alat (Yayasan Lembaga Sabda).

[9]Gultom, Analisa Perjanjian Lama: makalah mata kuliah Independent Study, 137.

[10]Keathley, An Iintroduction to the Books of First and Second Kings.

[11]Walter C Kaiser, Teologi Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2000), 329.

[12]Keathley, An Iintroduction to the Books of First and Second Kings

[13]SABDA: Online Bible Versi Indonesia, Ver.2.0, Software Alkitab, Biblika dan Alat-alat (Yayasan Lembaga Sabda).

2 komentar:

  1. thanks. blog ini bermanfaat...
    gbu

    BalasHapus
  2. kalau ada survai kitab nehemi + foot note nya seperti di atas...
    tolong di postkan donk... thanks

    BalasHapus